Link download
https://drive.google.com/file/d/0B2k0EV3JPKCWaXY0STRKUUxHaUk/view?usp=sharing
Kamis, 24 September 2015
Minggu, 13 September 2015
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DUNIA
Umumnya yang menjadi penhalang dan permisahan
persebaran hewan adalah faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan ke adaan bumi.faktor-faktor
tersebut antara lain laut, gunung, sungai, padang pasir, dan iklim. Wilayah
pesebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh sclater ( 1858 ), selanjutnya
dikembangkan oleh Huxley ( 1868 ) dan oleh Wallace ( 1876 ). Menurut Alfret
Russel Wallace, persebaran fauna di dunia di kelompokan menjadi enam wilayah,
yaitu Neartik, Australis, Oriental, Paleartik, dan Etiopian.
1)
Wilayah Neartik
Wilayah Neartik
meliputi seluruh wilayah Amerika Utara dan selurh daerah Greenland. Amerika
Utara bagian timur terdiri atas hutan gugur, Amerika Utara bagian tengah
terdiriatas padang rumput, dan Amerika Utara bagian Utara terdiri atas Hutan
Konifer yang luas. Lingkungan Greenland sangat menarik, terutama lingkungan
fisiknya yang tertutup salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan. Hewan yang
terdapat di wilayah Neartik antara lain antelop bertanduk cabang tiga, sejenis
tupai dari Amerika Utara ( prairie dog ), kalkun, burung
biru, salamander, bison dan karibao ( karibu ).
2)
Wilayah Neotropik
Wilayah ini meliputi
Meksiko bagian selatan sampai Amerika bagian selatan dan tengah. Diwilayah ini
sebagian beriklim tropis dan di zonz selatan beriklim sedang. Hewan yang
terdapat di wilayah ini ntara lain : kukang, armadillo, alpaka, kelelawar
pengisap darah, orang hutan, siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi,
kuda, tapir ( yang berbeda dengan tapir Asia ) dan kera.
3)
Wilayah Australis
Yang meliputi
Australis, Selandia Baru, Irian, dan Malukuserta pulau-pulau disekitarnya.
Hewan yang hidup di wilayah ini antara lain kangguru, trenggiling, koala,
kasuari, cenderawasih, kiwi, kura- kura, buaya, kakatua,burung penghisap madu
dan burung emu.
4)
Wilayah Oriental
Wilayah Oriental
meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau nya yang dekat, diantaranya Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Sulewesi, Srilangka, dan Filipina. Sebagian besar wilayah ini
beriklim tropis. Hewan spesifik di wilayah ini antara lain hariamu, gajah,
gibon, orang utan, dan badak bercula satu.
5)
Wilayah Paleartik
Wilayah Pleartik
meliputi hampir seluruh daratn eurasia dan beberapa daerah tertentu, anatar
lain Himalaya, Afganistan, Afrika Ingris dan Jepang Hewan yang hidup antara
lain bison, landak, kucing kutub, dan menjangan kutub
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberadan flora dan fauna di muka bumi
diantaranya ialah faktor klimatik (iklim), edafik (tanah), fisiografis, dan
biotik (makhluk hidup) (Polunin, Nicholas: 1994).
I.
Faktor iklim
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran
flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
1.
Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari
secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara
merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo
maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya
tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya
daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami
oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan perbedaan ini beberapa jenis
tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab,
dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas
dan kering.
2.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam
udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air
juga sangat berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan.
Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat
penting.
3.
Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk
proses fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah
karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2 )
di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan
bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan
kehidupannya.
4.
Curah hujan.
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi
lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme
terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah
hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan
juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan
tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.
5.
Angin.
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap
air dan kelembaban dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran
biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
II.
Faktor Edafik
Faktor
kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi terutama
tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor edafik. Tanah merupakan media tumbuh
dan berkembangnya tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh
terhadap tanaman adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter kesuburan
tanah antara lain kandungan humus atau bahan organik, unsur hara, tekstur dan
struktur tanah, serta ketersediaan air dalam pori-pori tanah. Tanah tanah yang
subur, seperti jenis tanah vulkanis dan andosol merupakan media optimal bagi
pertumbuhan tanaman.
III.
Faktor Fisiografi
Faktor fisiografi yang berkaitan dengan
persebaran makhluk hidup adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda
tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan
mengalami penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah
naik 100 meter dari permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat
berpengaruh terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan hewan, sebab organism
memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya.
Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah pantai akan berbeda
dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi atau pegunungan.
IV.
Faktor Biotik
Manusia adalah komponen biotik yang
berperan sentral terhadap keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang
sifatnya menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha mengolah
dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal mungkin, walaupun
terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya, dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dalam waktu yang relatif singkat manusia mampu
mengubah kawasan hutan menjadi daerah permukiman dan areal pertanian. Perubahan
fungsi lahan tersebut berakibat terhadap kestabilan ekosistem yang secara
alamiah telah terjalin dalam periode jangka waktu yang lama.
Langganan:
Postingan (Atom)